Gelamai populer di kalangan masyarakat desa, makanan ini marak dibuat saat menjelang lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Gelamai juga dihidangkan saat perayaan hari besar atau acara pernikahan, bila tak ada gelamai maka jamuan belumlah lengkap.
Proses ngaduk gelamai |
Tidak semua orang mampu membuat gelamai, karena memerlukan keterampilan dan resep khusus. Saat ini keahlian membuat gelamai hanya dikuasai para tetua saja. Karena sulit dibuat, pembuatan gelamai biasanya dalam porsi besar dan dikerjakan bergotong royong minimal 2-4 orang.
Bahan dasar pembuatan gelamai adalah tepung beras padi arang (ketan hitam) atau tepung padi pulut (ketan putih), perbedaan bahan dasar akan berpengaruh pada warna gelamai. Bila menggunakan tepung padi arang, gelamai akan berwarna hitam pekat, sedangkan tepung padi pulut warna gelamai menjadi coklat tua.
Pembungkusan gelamai |
Waktu pembuatannya pun terbilang lama, yakni bisa mencapai delapan jam. Bila pembuatan dimulai jam 08.00 WIB, maka perkiraan selesai sekitar jam 16.00 WIB. Untuk membuat gelamai diperlukan peralatan khusus, belango (kuali) yang digunakan bukanlah belango aluminium melainkan belango besi yang 100 persen terbuat dari besi, tujuannya agar panasnya merata. Api yang digunakan pun berasal dari kayu bakar.
Sementara alat untuk mengidak adalah sendok kayu berukuran besar. Bila tidak menggunakan sendok besar, maka adonan dibagian bawah akan gosong, sedangkan dibagian atasnya belum matang. Sendok berukuran kecil juga rentan patah.
Sulitnya pembuatan gelamai ini, menciptakan analogi di tengah masyarakat yang berbunyi "Bukan mudah ngidak gelamai" artinya, suatu pekerjaan yang sedang dikerjakan amat berat, hingga sulit untuk diselesaikan.
Selain menyerap kandungan air gelamai, upiah juga berfungsi sebagai penikmat rasa dan pengawet. Gelamai yang dibungkus upiah dapat bertahan hingga lebih satu bulan, sedangkan bila menggunakan pembungkus lain gelamai biasanya beraroma tengik.
Di Bengkulu gelamai banyak dijual di pusat oleh-oleh, namun bila Anda penasaran dengan cara pembuatan gelamai ini dapat datang langsung ke Bengkulu Selatan. Namun jangan sekali-kali mencoba membuat gelamai tanpa belajar terlebih dahulu pada para tetua, karena dapat dipastikan Anda akan gagal membuatnya. (Etri Hayati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar