Tinggal di
salah satu pulau terluar di Indonesia, sebagian besar masyarakat Enggano di
Kabupaten Bengkulu Utara merupakan pelaut. Mereka mahir menerjang ombak
meskipun menggunakan peralatan sederhana. Tidak hanya melaut, mereka juga mahir
membuat perahu.
Prosesi bakar perahu |
Untuk membuat
perahu dengan kualitas baik, masyarakat setempat biasa melakukan ritual bakar
perahu, yang dikenal dengan istilah Layur,
sebagai salah satu tahapan pembuatan perahu. Menurut koordinator kepala suku di
Enggano, Iskandar Zulkarnain Kauno, pembakaran perahu dilakukan selama sehari
penuh.
Pembakaran
perahu tidak sampai menghanguskan perahu, melainkan hanya sekedar pengasapan
yang bertujuan agar permukaan kayu yang baru saja dipahat membuka lebar. Layur dilakukan pada dua sisi agar
menjadi seimbang. Pengerjaan satu buah perahu dengan tonese satu ton memakan
waktu selama satu bulan.
Jenis kayu
yang paling baik untuk dibuat perahu adalah kayu Ketaping, Bayur dan Bintangur
yang umurnya berkisar antara 30-40 tahun. Perahu yang biasa dibuat masyarakat
Enggano bertonase 800 kilogram hingga 1,5 ton, sesuaii kondisi laut Enggano. (Etri Hayati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar